Penelitian menunjukkan bahwa rayap tidak secara langsung menyebabkan penyakit
pada manusia. Meskipun begitu, mereka dapat berperan sebagai vektor atau
pembawa patogen jika terjadi kontak dengan mikroorganisme penyebab penyakit.
Misalnya, jika rayap terpapar dengan bakteri atau jamur patogen dan kemudian
menginfeksi makanan atau permukaan yang bersentuhan dengan manusia, maka dapat
menyebabkan penyakit pada manusia.
Selain itu, kontak kulit dengan sekret atau ekskresi rayap tertentu dapat
menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Biasanya, ini terjadi ketika
seseorang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap bahan kimia yang
dilepaskan oleh rayap.
Meskipun risiko penularan penyakit langsung melalui rayap tergolong rendah,
keberadaan rayap dalam jumlah besar di dalam rumah atau bangunan dapat
mengindikasikan adanya kerusakan struktural atau kondisi lingkungan yang tidak
sehat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan manusia secara
keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan populasi rayap dan
mengatasi masalah struktural yang mereka sebabkan.